Home

Sabtu, 18 Juni 2011

Sedangkan

Mencintaimu mungkin mirip menghirup udara, aku akan mati bila tak kembali menghembuskannya. Pun kurasakan sekarang mereka semakin enggan mengunjungi dadaku lama-lama, walaupun aku sudah bersusah payah mengundang mereka sekuat tenaga. Aku lelah, aku benci terengah.

Kenanganmu lebih betah tinggal daripada udara, mereka suka berputar di kepala, mengunjungi jantungku dan sebagainya. Barangkali mereka akan tinggal beberapa tahun atau mungkin selamanya. Beramai-ramai menyusuri tubuhku bersama aliran darah. Kusengaja saja segala hal tentangmu itu semakin memenuhi aku.

Ada selang yang merasa lebih berhak mengisi darahku dengan hal yang begitu berbeda, hal yang menurutnya akan lebih sanggup menghidupiku --sok tahu.

Darahku semakin sesak saja, kemudian kenangan tentangmu mulai berlarian ke udara, kutangkap dengan puisi yang kueja terbata-bata.

Waktu sekarang suka mempermainkanku, memindahkan aku seenaknya, kemudian tiba-tiba aku terbangun dalam dimensinya yang lain. Sedangkan aku semakin sering kehilangan diriku, semakin sering kehilangan waktu. Semakin kehilangan kenangan tentangmu yang berusaha melarikan diri dari kepalaku.

Yang singkat semakin singkat. Apa aku telah bergerak sampai sedemikian dekat?

Yogyakarta, 12 Juni 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar