Home

Sabtu, 18 Juni 2011

Mengalamatkan Rindu

: sudah satu tahun satu minggu

Seandainya kuingat, sebaris lirik saja, dari ratusan lagu yang kau gubah untukku. Berpuluh malam lalu, mereka selalu mengejutkan, mengalun di telinga begitu saja tanpa pengawalan. Dan dentumnya segera saja, memicu jantungku seribu kali lebih cepat dari biasanya. Beruntung aku masih hidup sampai saat ini. Untuk mengingat-ingat, memikirkan dari pintu mana mereka dulu datang. Lewat jalan mana mereka pulang. Kalau mungkin bisa kutelusuri rumahnya. Ingin kutangkap senada saja. Untuk kusuntingkan di telinga. Seperti bunga tidur yang dulu sering tumbuh di kepala. Harum searoma nafasmu.

Suaramu dulu terngiang, sekarang hilang. Kadang baitbait puisimu lalu lalang, namun tak pernah ada yang menyambutnya bersulang. Pun wajahmu mulai redup di mataku. Diganti wajah baru yang berkelebat sepanjang waktu. Malam ini, sejenak aku mengenangmu. Hanya saja aku tak tahu, kemana sewajarnya aku harus mengalamatkan rindu. 

Singaraja, 25 Mei 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar