Jakarta
waktu aku kembali ke kotamu, ada ingatan yang
ramai melambaikan tangan
mencoba memberi semarak pada
senjaku yang temaram
gerimis memetiknya dari lampu jalan
membiarkannya terseok di badan aspal
lalu malam menguburnya pelan-pelan di trotoar
seketika itu ada pedih yang disayatkan ke dadaku
tanpa suara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar